INFO ASTRO — Korsleting Listrik
Oleh: Bayu Achmad Abdillah, Fisika UI 2019

Pasti tahu kan, kalau ada berita di tv, tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di masyarakat, sering dilaporkan bahwa kebakaran terjadi diduga karena adanya arus-pendek listrik atau biasa disebut korsleting listrik.
Sebenarnya, apa sih yang dimaksud korsleting listrik? Kenapa bisa memicu munculnya api? Apakah benar bahwa kebakaran yang diberitakan benar-benar muncul karena korsleting listrik? Atau hanya dugaan saja?
Hukum Ohm, yang dirumuskan sebagai I= V/R
Sebelum masuk ke kejadian korsleting listrik, sebaiknya kita ingat-ingat dulu tentang konsep dasar fisika yang ada pada kelistrikan, yakni Hukum Ohm. Dalam hukum Ohm, besar arus listrik dinyatakan dengan beda potensial dibagi dengan nilai resistansi (hambatan). Artinya, arus listrik akan berbanding terbalik dengan besar hambatannya. Konsekuensinya apa? saat arus yang melewati suatu hambatan (yang secara praktikal adalah beban yang wujudnya adalah peralatan listrik yang kita pakai) akan ada yang namanya daya disipasi akibat arus yang melewati beban. Daya disipasi yang besarnya adalah kuadrat arus dikali dengan nilai resistansi, akan berbentuk sebagai panas yang kita rasakan saat kita menyentuh peralatan listrik.
Emang iya, sih. Alat-alat listrik kalau dipegang, kebanyakan rasanya panas.
Ketika arus listrik besar dari PLN masuk ke dalam peralatan-peralatan listrik di rumah kita, bisa dikatakan arus listrik sudah “masuk ke tempat yang seharusnya” karena peralatan listrik merupakan beban yang cocok yang pastinya resistansinya besar (arus listrik diubah menjadi energi lain/terpakai) . Namun saat arus listrik ‘gagal’ masuk ke peralatan listrik yang disebabkan bagian dalam kabel yang positif mengenai bagian kabel yang netral, arus akan ‘memenuhi’ kabel. Artinya seluruh arus dari PLN (yang nilainya besar) hanya melewati seluruh bagian kabel saja dan tidak melewati peralatan listrik(beban). Sehingga arus pada kabel akan besar sekali dan akan menimbulkan daya disipasi yang juga besar (P=I^2 R) sehingga kabelnya akan memanas bahkan terbakar. Kabel bisa menjadi panas karena arus listrik yang sebenarnya adalah pergerakan elektron bebas. Elektron bebas yang bergerak akibat beda potensial yang diberikan akan banyak bertumbukan dengan atom-atom material dari kabel yang dipakai. Tumbukan akan mengakibatkan atom-atom bergetar lebih cepat, mengakibatkan suhunya naik. Sebagaimana kita sudah tahu, suhu merupakan ukuran pergerakan suatu atom, semakin cepat atom bergerak/bergetar, maka suhu akan semakin tinggi. Jika kabel tidak kuat menahan panas atau disekitar kabel ada benda-benda yang mudah terbakar, akan bisa muncul percikan api sehingga terjadilah kebakaran.
Sebenarnya masalahnya muncul dari mana kalo gitu?
Kejadian arus listrik gagal masuk ke rangkaian peralatan listrik (beban) di rumah kita biasanya terjadi karena beberapa hal seperti kulit kabel terkelupas dan terendam banjir. Selain itu kualitas dan spesifikasi kabel juga mempengaruhi keamanan pada penggunaan peralatan listrik. Jika kabel yang dipakai nilai ketahanan daya maksimalnya kurang dari nilai keseluruhan daya dari jumlah semua peralatan listrik yang dipakai, maka kabel akan tidak bisa menahan daya dan akan memanas sehingga bisa memicu kebakaran.
Referensi
- https://www.thespruce.com/what-causes-short-circuits-4118973 diakses 19 November 2020 pkl.16.16
- https://datapolis.id/mengapa-korsleting-listrik-selalu-disalahkan/ diakses 19 November 2020 pkl.16.58
- https://www.comsol.com/multiphysics/the-joule-heating-effect diakses 12 Desember 2020 pkl. 14.09.
- https://kumparan.com/isafety-magazine/korsleting-listrik-pemicu-terbesar-terjadinya-kebakaran diakses 13 Desember 2020 pkl. 16.22.