Photrait #4: Marie Curie

Oleh: Siti Zulaikho, Fisika 2020

Maria Sklodowska-Curie atau yang lebih dikenal dengan nama Marie Curie merupakan perintis dalam dunia radiologi dan pemenang Hadiah Nobel dua kali, yakni Fisika pada tahun 1903 dan Kimia pada tahun 1911. Ilmuwan wanita ini dikenal sebagai penemu radioaktif Polonium dan Radium bersama dengan suaminya, Perrie Currrie. Bagaimanakah kisahnya?

Marie lahir pada tanggal 7 November 1867 di Warsawa, Polandia. Ayahnya Wladyslaw adalah seorang instruktur Matematika dan Fisika, dan ibunya Bronislawa juga berprofesi sebagai tenaga pendidik. Saat usianya masih muda, Marie dikenal sebagai orang yang sangat pandai dan cepat menyerap pelajaran. Maria yang begitu haus dengan ilmu pengetahuan bermimpi untuk melanjutkan studinya di Sorbonne, Paris. Meskipun pada saat itu, kedua orang tuanya tidak mempunyai cukup uang untuk membiayainya. Hal itu tak membuat Marie menyerah, Ia memanfaatkan waktu luangnya untuk bekerja sebagai guru dan dan pengasuh. Dari penghasilannya itu, dia mampu membiayai studi medis kakaknya, Bronya, di Paris. Sebagai gantinya, Bronya harus membantu pendidikan Marie segera setelah Ia lulus.

Akhirnya, penantian Marie untuk melanjutkan pendidikannya tak sia-sia. Marie akhirnya pindah ke Paris setelah kakaknya, Bronya, menikah dengan seorang doktor. Dari situ, perjuangan Merie sebagai seorang ilmuwan dengan penuh bakat dimulai. Marie pindah ke Paris pada tahun 1891, dan usianya saat itu sudah mencapai 24 tahun. Perjuangannya untuk menyelesaikan studinya tidaklah mudah, karena kurangnya bekal uang yang dibawa ke Paris, Marie bekerja paruh waktu dengan mengajar pada malam hari. Sedikit uang yang Ia miliki membuatnya hanya makan roti dan mentega untuk bertahan hidup. Namun, kecintaannya pada ilmu pengetahuan membuatnya mampu megalahkan semua kesulitan. Akhirnya, Marie berhasil lulus dari jurusan Fisika pada tahun 1893 sebagai lulusan terbaik. Setahun kemudian ia lulus dari jurusan Matematika pada peringkat kedua dari lulusan terbaik.

Henri Becquerel yang secara tak sengaja menemukan unsur radioaktif, garam uranium, pada tahun 1896 menyita perhatian Marie. Marie pun mulai menyelidiki unsur radioaktif tersebut bersama dengan suaminya. Marie melakukan eksperimen sendiri pada sinar Uranum dan menemukan unsur tetap konstan. Pada tahun 1898, Marie dan suaminya berhasil mendapatkan titik terang dari penelitiannya, mereka mendapati sebuah zat yang 300 kali lebih aktif dari Uranium. Mereka yakin bahwa zat tersebut adalah sejenis logam yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Mereka pun memberi nama zat tersebut dengan nama Polonium. Beberapa bulan kemudian, mereka kembali menemukan penemuan zat radioaktif baru yang diberi nama Radium. Berkat penemuan tersebut, Marie Curie berhasil memperoleh Nobel Fisika pada tahun 1903.

Tidak lama setelah penemuan tersebut, Marie dan suaminya mulai sakit-sakitan. Terdapat banyak luka bakar pada jari tangan Marie dan Pierre. Ternyata Mereka terlalu banyak terkena radiasi Radium yang memancarkan panas sehingga membakarnya. Suami Marie, Pierre, meninggal pada 19 April 1906 karena tertabrak kereta kuda. Hal itu merupakan pukulan pahit bagi Marie, meskipun demikian, itu adalah titik balik dari karirnya. Selanjutnya ia kemudian mencurahkan seluruh energinya untuk menyelesaikan sendiri pekerjaan ilmiah yang telah ia mulai bersama suaminya, dan berikut beberapa pencapaiannya:

- Pada 13 Mei 1906, Marie dianugrahi jabatan Profesor dan menjadi pengajar perempuan pertama di Sorbonne

- Pada 1908, Beliau menjadi Professor titular

- Pada 1910, Beliau menerbitkan risalah fundamentalnya tentang radioaktif

- Pada tahun 1913 Beliau dianugrahi penghargaan Nobel Kimia atas penemuan radium murni

Marie Curie menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 4 Juli 1934 di Sancellemoz, Perancis. Ia wafat karena disebabkan sering berhubungan dengan benda-benda radioakif yang ia temukan sehingga membuat ia terkena radiasi. Perjalanan hidup Marie Curie tidak pernah lepas dari ilmu pengetahuan dan pengabdian kepada masyarakat. Marie Curie merupakan Ilmuwan wanita hebat dengan perjalanan hidup yang tak kalah hebat.

Referensi

Pasachoff, N. (1996). Marie Curie: And the Science of Radioactivity. Oxford University Press.

Yasinta, V. (2018). Biografi Tokoh Dunia: Marie Curie, Satu-satunya Perempuan Peraih Dua Nobel. KOMPAS.Com. https://internasional.kompas.com/read/2018/10/04/16470331/biografi-tokoh-dunia-marie-curie-satu-satunya-perempuan-peraih-dua?page=all, diakses pada 07 Oktober 2021 pukul 22.30.

Nurdyansa. (2018). Biografi Marie Curie, Wanita Pertama Peraih Nobel Penemu Radioaktif. https://www.biografiku.com/biografi-marie-curie/, diakses pada 07 Oktober 2021 pukul 22.00.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

ASTRO HMD FISIKA UNIVERSITAS INDONESIA
ASTRO HMD FISIKA UNIVERSITAS INDONESIA

Written by ASTRO HMD FISIKA UNIVERSITAS INDONESIA

Memberikan perspektif baru dalam melihat fenomena alam dengan ringan dan menyenangkan lewat Ilmu Fisika & Menjadikan Fisika ilmu yang bersahabat bagi masyarakat

No responses yet

Write a response